Belajar Bersyukur dari Tiupan Peluit di Persimpangan Jalan
Hari ini aku bersiap menuju kampus di kotaku. Keperluan sepele memaksaku berdandan rapi dengan standar anak kuliahan . Buku-buku yang semula aku pinjam dari perpustakaan sebelum pandemi melanda, kini harus kembali menuju rak istimewa di kota sana. Tempat dimana orang-orang begitu membutuhkan, tak seperti di rumahku yang terabaikan. Perpustakaan memang menyenangkan. Tentu bagi mereka yang gemar baca tulisan. Atau barangkali mereka yang dikejar deadline tugas untuk segera dikumpulkan. Aduh! Seusai melakukan serah-terima buku pinjaman dengan seorang pustakawan, Kaki ku merengek segera minta kembali ke kediaman. Padahal, mataku sedang ingin cuci mata. Melihat para mahasiswi berkeliaran dengan paras cantik jelita. Di perjalanan pulang, aku memikirkan apa yang harus kulakukan setelah sampai di tempat berbaring? Tentu hal-hal menyenangkan kubayangkan. Barangkali menghubungi doi sekedar untuk bertanya kaba...