Hujan yang Tak Pernah Kembali

(Setelah) Jatuh,

dengan acak dan bebas.


Siapa yang lebih berani;

Siapa lagi yang lebih yakin daripada

hujan yang tak pernah kembali


ke pangkuan kawanan awan

yang mengandungnya di sepanjang kemarau;

lalu.


Justru membumi

bersama jasad-jasad

mati, yang tak pernah (jua) lagi

menghirup aroma hujan yang angu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sajak Sundak

Apa itu merdeka? 2