Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Hujan yang Tak Pernah Kembali

(Setelah) Jatuh, dengan acak dan bebas. Siapa yang lebih berani; Siapa lagi yang lebih yakin daripada hujan yang tak pernah kembali ke pangkuan kawanan awan yang mengandungnya di sepanjang kemarau; lalu. Justru membumi bersama jasad-jasad mati, yang tak pernah (jua) lagi menghirup aroma hujan yang angu.

Sajak Sundak

Tak ada yang lebih ngeri selain sajak sundak. Melekapkan kelopak Menggelorakan kantuk, menelusuk nafas-nafas malam, yang ringin dingin Berkunjung pada seluruh mimpi, juga kesedihan-kesedihan. Semantik sepi dan Aku, jauh dan Kamu. Menyatakan jarak dengan kukuh diantara sesak kenang.