Romeo Terakhir
Seperti Romeo Julia yang lain, kita menjadi kisah roman tragis tak berujung. Menjadi opera nyata ribuan mata. Pengabaian besar dan perjuangan melawan penolakan mutlak. Kau juga tahu, kekuatanku sebatas bersamamu, mengontrol jiwa dan pikiranku. Jika angin telah berubah arah, dan Ia menujumu. Percayalah! Angin membawa seluruh cita sepanjang jalan. Menyeka segala kekhawatiran. Aku tak pernah mengira dunia menciptakan dirimu dibanyak cerita lawas utamanya. Suatu ketidakadilan bagi seluruh jiwaku yang memuja dirimu harus mengakui Romeo-Romeo sebelumnya. Seperti memakan semua biji sekantong penuh. Tentu lidah dan kedua bibirku menolak kenikmatan selain dirimu seorang. Cium aku, cumbui aku! Menyatulah bersama peluh yang menghujani asa kita Hingga sampai pada waktu kita tidak bisa menyatu. Mengukur seberapa luas samudra dan laut biru. Membaca lagi cerita-cerita lama hingga melihat dan berdebat sebetapa indah merak daripada burung onta Atau memperkirakan takdir kita, cita atau duka.